Berkawanlah dengan pena maka sesungguhnya pena itu akan lebih tajam dari sebilah pedang. -s-
Jumat, 07 Juli 2017
Kapal Layar
Hai!
Apa kabar?
Apa benar yang ku dengar?
Bahwa kau sedang berlayar?
Mencari sosoknya yang entah kemana
Mengarungi seluruh samudera
Berlayar hingga berapa lama
Tapi tak kunjung menemukannya
Kau tahu? bukan dia, tapi dirimulah yang hilang
Aku hanya memintamu sedikit waktu luang
Agar setidaknya kita bisa berpetualang
Namun malah badai yang kau pilih untuk diterjang
Aku masih disini memegang layar kapalmu
Masih sama dengan luka yang terburai
Namun, mana mungkin kau peduli?
Semua ini hanya mampu untuk ku redam
Hingga badai itu berhenti
kau masih saja berlari
Padahal sebenarnya ia tak pernah pergi
Ia ada disini bersembunyi
Walau aku hanya awak kapalmu
Akulah yang paling mengerti isi kapal ini
Karena apabila muncul satu lubang
Kau akan tenggelam, juga aku.
-S-
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
[Tanda Tanya] Di tepian aku sedang menjamu Pilu yang rampung diramu Mencoba berkelakar dengan kalbu Berdesing menggapai sendu Sudah a...
-
Daun kering Ibu Kota, 12 April 2019 Surat ke lima Kepada : Kau dan Aku yang tak pernah sama Dari : Seseorang yang kau kenal Se...
-
DISTOPIA Dalam setiap kesempatan bertukar pandang, aku selalu berusaha menerawang jauh ke dalam pantulan cahaya bola mata cokelat...
-
Surat Ke Tiga Ibu kota, 3 November 2018 Kepada: Kau dan Aku yang tak pernah sama Dari : Seseorang yang kau kenal Halo! apa kab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar