[Tanda Tanya]
Di tepian aku sedang menjamu
Pilu yang rampung diramu
Mencoba berkelakar dengan kalbu
Berdesing menggapai sendu
Sudah aku katakan,
Tamu itu hanya angan
Datang tuk merobek kesepian
Hilang dan meninggalkan kegetiran
Ku jamu di tepian lagi
Luka penuh elegi
Menjamur bagai alergi
Terakhir, dia pergi
Selalu ku bertanya
Dapatkah ku simpan segalanya?
Nyatanya, tak dapat ia rasakan
Segalanya sudah tertinggal
Sudahlah, cukup untuk kata-kata
Jangan taburi garam di atas luka
biarlah begitu saja
Jadikan ia sebagai tanda tanya
-s-
Berkawanlah dengan pena maka sesungguhnya pena itu akan lebih tajam dari sebilah pedang. -s-
Langganan:
Postingan (Atom)
[Tanda Tanya] Di tepian aku sedang menjamu Pilu yang rampung diramu Mencoba berkelakar dengan kalbu Berdesing menggapai sendu Sudah a...
-
Hai! Apa kabar? Apa benar yang ku dengar? Bahwa kau sedang berlayar? Mencari sosoknya yang entah ...
-
Surat Ke dua Ibu Kota, 5 Juni 2018 Kepada : Kau dan Aku yang tak pernah sama Dari : Seseorang yang kau kenal Apa kabar dis...
-
[Bukan puisi] Tanpa sengaja terselip rasa Di sela huruf pada kata Terangkai aksara tanpa makna, Padu padan seadanya Apa kabar yang hi...