[Tanda Tanya]
Di tepian aku sedang menjamu
Pilu yang rampung diramu
Mencoba berkelakar dengan kalbu
Berdesing menggapai sendu
Sudah aku katakan,
Tamu itu hanya angan
Datang tuk merobek kesepian
Hilang dan meninggalkan kegetiran
Ku jamu di tepian lagi
Luka penuh elegi
Menjamur bagai alergi
Terakhir, dia pergi
Selalu ku bertanya
Dapatkah ku simpan segalanya?
Nyatanya, tak dapat ia rasakan
Segalanya sudah tertinggal
Sudahlah, cukup untuk kata-kata
Jangan taburi garam di atas luka
biarlah begitu saja
Jadikan ia sebagai tanda tanya
-s-
Berkawanlah dengan pena maka sesungguhnya pena itu akan lebih tajam dari sebilah pedang. -s-
Sabtu, 25 Januari 2020
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
[Tanda Tanya] Di tepian aku sedang menjamu Pilu yang rampung diramu Mencoba berkelakar dengan kalbu Berdesing menggapai sendu Sudah a...
-
Daun kering Ibu Kota, 12 April 2019 Surat ke lima Kepada : Kau dan Aku yang tak pernah sama Dari : Seseorang yang kau kenal Se...
-
DISTOPIA Dalam setiap kesempatan bertukar pandang, aku selalu berusaha menerawang jauh ke dalam pantulan cahaya bola mata cokelat...
-
Surat Ke Tiga Ibu kota, 3 November 2018 Kepada: Kau dan Aku yang tak pernah sama Dari : Seseorang yang kau kenal Halo! apa kab...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar