Kala diam, semilir angin membuai
Terlena memaksa dalam hampa
Hati bergetar laksana suang kering membungkam
Ikan-ikan penuh dahaga
Aku, tahu dia
Tahu sepenuhnya..
Tahu Jawabannya.
Aku hanya mencoba untuk tertawa
Mengubah akhir segalanya
Karena bila ia berbalik hancur semua
Diam berdampingan
Dibelai bunga elok berduri
Menusuk hati
Menunggu takdir,
Penuh, mencibir
Dan, hadir!
Silahkan adu..
Hanya aku, yang akan tetap merindu
Silahkan uji..
Hanya aku, yang akan tetap berdiri
Aksara mulai terukir
Ada rasa yang mendamba,
Pada malam tengah bulan.
[Dan bagi mereka yang pergi aku hanya bisa berharap mereka tak lupa untuk Kembali]
-Ibu Kota, 10 Maret 2016-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar